iPhone punya sejumlah aplikasi tersembunyi yang bekerja di belakang layar untuk menjalankan beragam fungsi, misalnya memfilter pesan SMS, mengelola pembayaran, dan menguji iklan. Kamu tidak akan melihat aplikasi ini di App Library, tetapi ada trik untuk membuka dan memakai beberapa aplikasi rahasia ini.
Beberapa aplikasi sejenis Siri, Setup (pengaturan awal iPhone setelah reset), Screen Time (untuk mengelola pemakaian iPhone), dan Spotlight (alat pencarian di Home Screen) mungkin sudah dikenal luas. Di samping itu, ada juga aplikasi lain yang jarang dipakai seperti Batteries, font installer, Game Center, dan Animoji Stickers. Tapi, ada aplikasi yang benar-benar tersembunyi yang mungkin kamu tidak tahu, termasuk beberapa yang akan dibahas di bawah ini.
Aplikasi 1: Code Scanner
Walaupun aplikasi Camera di iPhone bisa memindai kode QR dengan mudah, ada aplikasi lain yang secara khusus dibuat untuk memindai QR Code, yaitu Code Scanner. Aplikasi ini membuka URL secara otomatis dengan peramban internal, sehingga kamu bisa langsung kembali untuk memindai kode lainnya. Tak jarang, URL yang tersemat akan membawa kamu ke Safari atau aplikasi pihak ketiga, tergantung pada desain kode QR, tetapi sebagian besar tautan web akan terbuka dalam Code Scanner.
Antarmuka pengguna (UI) Code Scanner lebih unggul daripada integrasi di aplikasi Camera. Contonhnya, saat kamu memindai kode App Clip di Camera, hanya muncul tautan kecil yang bisa kamu tap untuk membuka App Clip. Tapi, Code Scanner menampilkan animasi yang lebih canggih dan langsung buka pratinjau App Clip.
Kamu bisa tambahkan Code Scanner ke Control Center, mencarinya lewat Spotlight, atau memintanya untuk dibuka oleh Siri. Tapi, aplikasi ini tidak bisa ditambahkan ke Home Screen, tidak ada pengaturan di Settings, dan juga tidak tampil di App Library.
Aplikasi 2: Print Center
iPhone didukung teknologi AirPrint, dan Print Center yaitu aplikasi yang melakukan semua pekerjaan cetak. Tidak sama dengan Code Scanner, Print Center dapat bisa dibuka secara langsung, tetapi bisa diakses lewat App Switcher ketika ada pekerjaan cetak yang sedang berlangsung.
Untuk melihat Print Center, klik “Print” dari share sheet pada dokumen, gambar, atau file yang bisa dicetak lainnya, lalu atur pengaturan cetak, dan klik “Print”. Saat printer mulai bekerja, kamu bisa membuka App Switcher dan tahu Print Center di sana. Aplikasi ini akan menyajikan daftar semua pekerjaan cetak yang sedang menunggu. Kamu bisa melihat detail setiap pekerjaan cetak atau membatalkannya kalau diperlukan.
Sesudah semua pekerjaan cetak selesai, Print Center akan menunjukkan pesan “No Documents Waiting.”
Aplikasi 3: Diagnostics
Aplikasi Diagnostics di Apple untuk membaca data diagnostik dari perangkat kamu untuk membantu mengatasi masalah teknis. Kamu bisa membuka aplikasi ini dengan mengetikkan skema URL diags:// atau diagnostics:// ke dalam Safari. Tapi, tanpa nomor tiket dari Apple, aplikasi ini tidak akan banyak berfungsi.
Ada cara lain untuk membuka Diagnostics, yakni dengan mematikan iPhone dan menyambungkannya ke sumber daya. Lalu, tahan kedua tombol volume sampai logo Apple muncul di layar, dan Diagnostics akan terbuka dengan opsi “Start Diagnostics”. Tapi, tanpa permintaan dari Apple, tidak ada tes yang bisa dijalankan.
Di aplikasi ini, kamu juga bisa melihat informasi nomor seri, MEID, dan IMEI perangkat kamu, walau informasi tersebut juga dapat ditemukan di Settings lalu klik General dan tap About.
Aplikasi 4: Field Test
Ada banyak kode rahasia yang bisa kamu pakai di iPhone, tetapi hanya satu yang membuka aplikasi tersembunyi namanya Field Test. Aplikasi ini dipakai untuk cek kekuatan sinyal seluler dalam satuan dBm (decibel-milliwatts), bukan hanya melihat bilah sinyal di status bar. Untuk membukanya, cukup ketikkan kode #3001#12345# di aplikasi Phone, lalu tekan tombol panggil.
Aplikasi 5: Feedback Assistant
Kalau kamu menginstal public beta atau developer beta dari iOS di iPhone kamu, aplikasi tersembunyi bernama Feedback Assistant akan tampil. Aplikasi ini untuk melaporkan masalah yang ditemukan selama pengujian perangkat lunak. Kamu bisa akses tanpa menginstal versi beta memakai skema URL applefeedback:// dari Safari atau browser lain. Dengan demikian, kamu bisa login pakai Apple ID dan mengirimkan laporan yang membantu Apple memperbaiki perangkat lunak.
Fitur sysdiagnose juga membuat kamu bisa menangkap file diagnostik yang bisa dilampirkan pada laporan masalah saat mengoperasikan perangkat lunak beta. Tekan tombol volume atas, volume bawah, dan tombol samping secara bersamaan selama 1–1,5 detik untuk menghasilkan file sysdiagnose.
Aplikasi 6: Account Settings
Walau ada banyak cara untuk mengakses Account Settings di iOS, kamu bisa membuka pengaturan akun Apple lewat Safari atau browser lain pakai skema URL itms-ui://. Ini akan membuka jendela modal di atas aplikasi yang sedang kamu pakai, dan kamu perlu login dengan Face ID, Touch ID, atau kredensial Apple ID kamu. Dari sana, kamu bisa mengelola pembayaran, ulasan, langganan, pembelian, dan lainnya.
Aplikasi 7: Apple TV Remote
Dengan aplikasi ini, kamu bisa mengendalikan Apple TV yang dibuat sejak 2012 dan semua smart TV yang kompatibel dengan AirPlay. Sesudah membuka Control Center dan menekan tombol remote (jika belum ada, kamu bisa menambahkannya), Apple TV Remote akan terbuka dan bisa dipakai untuk mengatur volume, menjelajahi menu, memutar dan menjeda media, dan melakukan pencarian pakai Siri.
Pada iOS 16, aplikasi ini tersembunyi di luar Control Center. Tapi, di iOS 17, kamu bisa buak lewat Siri atau Spotlight Search. Kalau kamu mau akses yang lebih mudah, kamu bisa membuat shortcut dengan tindakan “Show Remote Control” atau pakai skema URL tvremote://. Setelah itu, shortcut ini bisa ditambahkan ke Home Screen sehingga kamu bisa membuka Apple TV Remote seperti aplikasi lainnya. Kamu bahkan bisa hapus tombol remote dari Control Center kalau tidak mau pakai dari sana lagi.
Semoga bermanfaat and terus pantau kolampedia untuk info dan tips lainnya.
Salam cerdas!